Loading...
Ada banyak masayarakat yang mungkin masih beranggapan bulan Shafar sebagai bulan sial yang dipenuhi dengan musibah dan keburukan.
Sebagai individu yang hidup dalam masyarakat yang beragam, penting bagi kita untuk menghormati keyakinan dan pandangan orang lain meskipun itu bertentangan dengan keyakinan pribadi kita sendiri. Dalam hal ini, keyakinan masyarakat bahwa bulan Shafar adalah bulan sial juga perlu dihormati meskipun tidak memiliki dasar yang jelas dalam agama Islam.
Buya Yahya sebagai seorang ulama tentu memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai agama Islam dan tradisi-tradisi yang berkembang dalam masyarakat. Pengaruh dari kepercayaan dan mitos tentang bulan Shafar sebagai bulan sial bisa jadi berasal dari budaya yang lebih tua sebelum islam masuk ke wilayah tersebut.
Dalam hal ini, Buya Yahya memberikan penjelasan bahwa keyakinan tersebut sebaiknya tidak kita teruskan dan lebih baik kita tinggalkan. Hal ini tentu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang kebenaran dan kesesatan dari keyakinan yang berkembang di sekitar mereka.
Namun, sebagai individu yang hidup dalam masyarakat, kita juga perlu memahami bahwa setiap orang memiliki kepercayaan dan keyakinan masing-masing yang bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak mengecam atau menyalahkan keyakinan orang lain hanya karena berbeda dengan yang kita yakini.
Sebagai gantinya, kita bisa memberikan penjelasan dan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang keyakinan dan tradisi yang sejalan dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling menghormati antara satu dengan yang lain.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment