Heru menjelaskan, pada saat gladi bersih persiapan upacara di IKN pada Rabu pagi, paskibraka putri tetap menggunakan jilbab. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah positif. Keputusan Istana untuk memastikan agar anggota Paskibraka Putri tetap mengenakan jilbab saat upacara di Istana Kepresidenan Negara (IKN) menunjukkan rasa hormat terhadap keberagaman agama yang ada di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa Istana memperhatikan nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan dari masing-masing individu. Keputusan ini juga dapat dijadikan contoh bagi institusi lainnya untuk menghormati keyakinan agama dan budaya yang dimiliki oleh para anggotanya. Dengan memastikan bahwa anggota Paskibraka Putri tetap dapat menjalankan keyakinan agamanya secara nyaman dan tanpa tekanan, hal ini akan menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis. Selain itu, keputusan ini juga dapat menjadi langkah positif dalam mendorong toleransi antarumat beragama di Indonesia. Dengan menghargai dan menghormati perbedaan, kita dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, bahwa dalam perbedaan terdapat kekuatan dan keberagaman adalah kekayaan. Diharapkan kebijakan ini dapat menjadi contoh yang baik bagi institusi lainnya untuk menghormati perbedaan agama dan budaya dalam berbagai aspek kehidupan, agar tercipta kehidupan yang lebih inklusif dan toleran di masyarakat. Semoga langkah-langkah seperti ini dapat terus dilakukan demi mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.