Hari ini, Jessica Kumala Wongso, terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin bebas bersyarat dari Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur Tanggapan saya terhadap berita ini sangat bercampur aduk. Meskipun Jessica Wongso telah dinyatakan bebas bersyarat dan keluar dari Lapas Pondok Bambu, banyak masyarakat yang masih memiliki keraguan dan ketidakpercayaan terhadap keputusan tersebut. Kasus kematian Mirna Salihin yang melibatkan Jessica Wongso telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat karena kejanggalan-kejanggalan yang terungkap selama persidangan. Saya merasa prihatin dengan keluarga dan kerabat dari almarhumah Mirna Salihin yang mungkin masih merasa belum mendapatkan keadilan yang sebenarnya. Keputusan untuk membebaskan Jessica Wongso secara bersyarat ini juga memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana sistem peradilan di Indonesia dapat memberikan kepastian hukum yang adil bagi semua pihak yang terlibat dalam suatu kasus. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya reformasi sistem keadilan di Indonesia agar proses persidangan dapat berjalan dengan transparan dan menghasilkan keputusan yang dapat dipercaya oleh masyarakat. Kita juga harus mengingat bahwa prinsip asas hukum yang berlaku adalah praduga tidak bersalah, sehingga kita perlu menghormati keputusan yang telah dikeluarkan oleh pengadilan. Saya berharap agar keputusan ini dapat memberikan pembelajaran bagi semua pihak, termasuk penegak hukum dan masyarakat, untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi sebuah kasus hukum. Semoga ke depannya, kasus-kasus serupa bisa diselesaikan dengan lebih baik dan dapat memberikan keadilan sejati bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, keputusan ini juga seharusnya menjadi momentum bagi penegak hukum untuk terus meningkatkan kualitas dan transparansi proses hukum di Indonesia.