Edy Rahmayadi segera mengumumkan siapa wakilnya di Pilkada Sumut. Sebagai seorang calon gubernur yang mengungkapkan bahwa calon wakilnya tinggal di Jakarta dan berasal dari Kementerian, Edy Rahmayadi seharusnya lebih selektif dalam memilih pasangannya dalam pertarungan politik tersebut. Pernyataan tersebut mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pemilih untuk mengevaluasi kredibilitas dan keseriusan sebuah pasangan calon gubernur. Namun, disisi lain, hal tersebut juga dapat dianggap sebagai sebuah keputusan strategis dalam upaya untuk membawa perubahan dan inovasi ke dalam pemerintahan daerah. Keterlibatan seorang calon wakil gubernur yang berasal dari Kementerian bisa sangat membantu dalam memperoleh akses ke sumber daya dan informasi yang mungkin sulit dijangkau oleh pemerintah daerah biasa. Namun, tentu hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kesetiaan dan komitmen calon wakil gubernur tersebut terhadap daerah yang akan dipimpin. Dapat dikatakan bahwa memilih calon wakil gubernur yang tinggal di Jakarta juga bisa menimbulkan pertanyaan tentang apakah calon tersebut benar-benar memiliki keterikatan emosional dan kesetiaan terhadap daerah asalnya. Selain itu, terdapat pula kemungkinan bahwa pernyataan ini dapat dimaknai sebagai upaya untuk mengalihkan fokus dari isu-isu yang lebih penting dalam kontestasi politik yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan objektif dalam menilai setiap pernyataan dari para calon gubernur dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami latar belakang dan visi-misi dari pasangan calon tersebut. Secara keseluruhan, pernyataan Edy Rahmayadi mengenai calon wakilnya yang tinggal di Jakarta dan berasal dari Kementerian merupakan sebuah informasi yang menarik dan layak untuk diperhatikan dalam proses pemilihan gubernur. Namun, pernyataan ini juga memunculkan berbagai pertanyaan dan pertimbangan yang perlu dipertimbangkan dengan seksama oleh masyarakat sebelum membuat keputusan politiknya.