Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman disoraki hingga ditimpuki botol air minum oleh massa aksi penolakan revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR. Saya merasa prihatin dan menyayangkan atas perlakuan yang dialami oleh Habiburokhman saat demo tolak revisi UU Pilkada. Tindakan menyoraki dan membuang botol merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak pantas dilakukan dalam sebuah bentuk ekspresi atau protes. Seharusnya dalam menyampaikan pendapat atau aspirasi, kita harus tetap menjunjung tinggi etika dan tata krama agar tidak menimbulkan konflik dan kekerasan. Kemampuan untuk bersikap dewasa dalam menghadapi perbedaan pendapat adalah hal yang sangat penting dalam sebuah demokrasi. Seharusnya kita selalu mengedepankan dialog dan diskusi sebagai cara untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada. Tindakan kekerasan dan penyerangan fisik hanya akan membawa dampak buruk dan memperkeruh suasana. Pemerintah dan aparat keamanan juga diharapkan bertindak lebih proaktif dalam mengantisipasi potensi konflik dan kekerasan dalam setiap aksi protes. Perlindungan terhadap hak asasi manusia dan keamanan publik harus tetap diutamakan tanpa memandang siapapun yang menjadi objek protes. Semoga kejadian seperti yang dialami oleh Habiburokhman tidak terulang lagi di masa mendatang. Kita harus belajar untuk tetap tenang dan menghargai pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapat kita sendiri. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat tanpa adanya kekerasan dan intimidasi.