Kisah Erina Gudono dihujat bau, makan roti 400 ribu dan naik jet pribadi muncul usai ada sentimen negatif ke Jokowi dan niat Kaesang maju Pilkada. Tanggapan saya terhadap berita mengenai Kisah Erina Gudono yang disorot karena gaya hidupnya yang mewah adalah bahwa sebaiknya kita tidak terlalu cepat men-judge seseorang hanya berdasarkan apa yang terlihat di media sosial. Terkadang, penampilan luar seseorang tidak selalu mencerminkan kepribadian atau kehidupannya yang sebenarnya. Memang terlihat tidak pantas jika seseorang makan roti seharga 400 ribu atau naik jet pribadi, namun kita perlu juga memahami bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup sesuai dengan kemampuannya. Jika itu adalah hasil jerih payahnya sendiri, maka seharusnya tidak ada yang perlu dicemoohkan. Selain itu, dalam konteks Kaesang yang akan maju dalam Pilkada, tentu penting bagi calon pemimpin untuk menunjukkan keteladanan dan keterbukaan dalam gaya hidupnya. Namun, hal tersebut tidak selalu berarti bahwa seseorang harus hidup dengan sederhana dan menutupi keberhasilannya. Masyarakat juga perlu memahami bahwa keberhasilan seseorang tidak selalu sama dengan gaya hidup mewah yang terlihat di media sosial. Dalam hal ini, sebaiknya kita fokus pada program dan visi misi dari seorang calon pemimpin daripada terjebak dalam polemik gaya hidup atau status sosial seseorang. Selain itu, sebagai masyarakat kita juga sebaiknya belajar untuk lebih bijak dalam memperlakukan informasi yang kita terima, tidak mudah terpancing oleh opini atau berita yang bersifat sensationalized. Sehingga, kita dapat berkembang sebagai individu yang lebih kritis dan objektif dalam melihat sesuatu.