Presiden terpilih Prabowo Subianto membantah hubungannya dengan Presiden Joko Widodo retak. Ia mengaku jengkel dengan isu tersebut. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa pernyataan Prabowo Subianto mengenai hubungan retaknya dengan Jokowi merupakan sebuah hal yang menarik untuk diperhatikan. Sebagai dua tokoh penting dalam politik Indonesia, hubungan keduanya memang selalu menjadi sorotan publik. Pernyataan Prabowo tersebut memunculkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik hubungan keduanya. Apakah hanya perbedaan pendapat politik ataukah ada hal lain yang menyebabkan retaknya hubungan mereka. Selain itu, pernyataan tersebut juga bisa menjadi sinyal bahwa hubungan politik di Indonesia tidaklah selalu stabil. Tokoh-tokoh politik pun memiliki perbedaan pendapat dan bisa terjadi gesekan di antara mereka. Hal ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menghargai perbedaan pendapat dan menjaga hubungan antar sesama, terlebih dalam dunia politik yang seringkali penuh dengan kompetisi dan rivalitas. Dari pernyataan Prabowo tersebut, diharapkan pihak-pihak terkait dapat membuka dialog dan mencari solusi untuk memperbaiki hubungan mereka demi kepentingan bersama. Karena pada akhirnya, baik Prabowo maupun Jokowi merupakan pemimpin yang harus bekerja sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Namun, kita juga perlu mengingat bahwa politik merupakan arena pertarungan kepentingan, sehingga ada kemungkinan bahwa hubungan retak antara Prabowo dan Jokowi tidak akan mudah diperbaiki. Namun, sebagai pemimpin, mereka seharusnya mampu menjaga hubungan yang baik demi kepentingan rakyat dan negara. Semoga pernyataan Prabowo ini bisa menjadi titik tolak bagi kedua belah pihak untuk merajut kembali hubungan mereka dan bekerja sama demi memajukan bangsa Indonesia. Kita sebagai masyarakat juga harus tetap mendukung upaya-upaya rekonsiliasi antara keduanya agar politik Indonesia bisa berjalan dengan lancar dan damai.