Prabowo menyatakan, Presiden Jokowi telah menyerahkan urusan pilkada kepada parpol. Termasuk soal siapa yang akan diusung di pilkada. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa pernyataan Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak pernah meminta-minta (nitip-nitip) dalam konteks Pilkada merupakan sebuah afirmasi yang memperlihatkan kedewasaan politik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks politik, kedua belah pihak dapat berkomunikasi dengan santun tanpa perlu saling menjelek-jelekkan. Perdebatan politik seringkali dipenuhi dengan serangan pribadi dan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar. Namun, pernyataan Prabowo ini dapat dilihat sebagai langkah positif dalam membangun suasana politik yang lebih sehat dan beradab. Sikap seperti ini seharusnya diapresiasi karena dapat mengurangi ketegangan di tengah masyarakat yang menjadi saksi perdebatan politik. Selain itu, pernyataan Prabowo ini juga bisa dijadikan contoh bagi para politisi lainnya dalam berkomunikasi secara elegan dan tidak mengeluarkan tuduhan-tuduhan yang tidak konstruktif. Dalam konteks persaingan politik, mengutamakan substansi dari debat dan perdebatan akan menghasilkan keputusan yang lebih baik untuk kepentingan bersama. Namun demikian, sebagai publik, kita juga harus bijak dalam menyikapi setiap pernyataan politik. Kita perlu memastikan bahwa setiap pernyataan yang disampaikan oleh para politisi benar-benar bisa dipercaya dan tidak hanya sekadar retorika politik belaka. Evaluasi terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah juga tetap harus dilakukan secara kritis demi kepentingan publik yang lebih luas. Secara keseluruhan, pernyataan Prabowo tentang Presiden Joko Widodo dalam konteks Pilkada merupakan langkah positif dalam membangun suasana politik yang lebih sehat dan beradab. Semoga ke depannya, para politisi bisa terus berkomunikasi dengan santun dan mengutamakan substansi dalam perdebatan politik.