Loading...
Prabowo menyinggung pihak yang terlalu haus dengan kekuasaan. Menurutnya, tindakan tersebut justru berpotensi mengganggu dan merugikan masyarakat.
Tanggapan saya terhadap pernyataan Prabowo tersebut adalah setuju. Terlalu haus akan kekuasaan bisa membuat seseorang tidak lagi memikirkan kepentingan bangsa dan rakyat, melainkan hanya fokus pada kekuasaan semata. Hal ini bisa berdampak negatif bagi bangsa karena keputusan dan tindakan yang diambil lebih didasari oleh egoisme pribadi daripada kepentingan bersama.
Kekuasaan seharusnya digunakan sebagai alat untuk melayani masyarakat dan memajukan negara, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Terlalu haus kekuasaan juga bisa menimbulkan korupsi, clientelisme, dan nepotisme yang merugikan bangsa secara keseluruhan. Selain itu, keinginan untuk terus memegang kekuasaan juga bisa membuat seseorang tidak bisa menerima kritik dan menghalangi partisipasi rakyat dalam proses demokrasi.
Sebagai pemimpin, seharusnya memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang besar dalam menggunakan kekuasaan. Prabowo tepat dalam mengingatkan bahwa kekuasaan seharusnya dijalankan dengan bijaksana dan tidak boleh disalahgunakan. Masyarakat perlu waspada terhadap politisi atau pemimpin yang terlalu haus akan kekuasaan, karena hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kemajuan negara.
Sebagai warga negara, kita juga memiliki peran dalam memilih pemimpin yang tidak terlalu haus akan kekuasaan, melainkan memiliki integritas, komitmen, dan dedikasi untuk melayani bangsa dan rakyat. Kita perlu memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun negara ini, bukan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompoknya. Dengan demikian, kita dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan merugikan bangsa.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment