Sebuah mobil angkutan umum dirusak hingga dibakar oleh massa. Melihat hal itu, polisi pun langsung mengerahkan mobil pengurai massa. Tanggapan saya terhadap berita mengenai demo mahasiswa di Makassar yang ricuh dan menyebabkan angkot dibakar tentu sangat prihatin. Aksi demo seharusnya dilaksanakan secara damai dan tertib sebagai bentuk ekspresi mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi mereka. Namun, jika demo berujung pada kekerasan dan perusakan harta benda, hal itu jelas tidak dapat diterima. Tindakan membakar angkot merupakan bentuk kekerasan yang tidak bisa dibenarkan dalam sebuah aksi demo. Angkot merupakan sarana transportasi umum yang digunakan oleh banyak orang, dan membakarnya hanya akan merugikan masyarakat luas. Selain itu, aksi kekerasan juga akan membahayakan keselamatan orang-orang yang tidak terlibat dalam demo tersebut. Ketika sebuah demo berujung ricuh dan mengakibatkan kerusakan, hal tersebut dapat mengaburkan tujuan utama dari demo itu sendiri. Seharusnya, para mahasiswa bisa mengekspresikan pendapat dan aspirasi mereka dengan cara yang lebih bijaksana dan konstruktif. Kekerasan hanya akan menimbulkan kerugian dan tidak akan membawa perubahan positif. Pihak yang bertanggung jawab atas demo ini perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam aksi demo selanjutnya. Tindakan penegakan hukum juga harus dilakukan terhadap pelaku kekerasan demi menjaga ketertiban dan keamanan dalam masyarakat. Sebaliknya, pemerintah juga harus merespons aspirasi dari mahasiswa dengan serius dan memberikan solusi yang memuaskan guna mencegah terjadinya demo yang ricuh di kemudian hari. Diharapkan agar demo yang dilakukan oleh mahasiswa di Makassar kedepannya dapat dilaksanakan dengan damai dan tertib tanpa meninggalkan jejak kekerasan dan perusakan. Mahasiswa sebagai agen perubahan seharusnya bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih santun dan efektif. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar dapat menghindari terulangnya aksi demo yang ricuh di masa depan.