Untuk diketahui, Iqbal merupakan anak dari seorang purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal sekaligus menteri pada masa rezim Orde Baru. Berita mengenai Iqbal Ramadhan, anak purnawirawan Letjen TNI dan Menteri Orba yang dianiaya oleh aparat saat demo di DPR menunjukkan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap masyarakat sipil masih terjadi di Indonesia. Tindakan tersebut sangat tidak patut dilakukan oleh aparat keamanan yang seharusnya melindungi dan menjaga keamanan warga negara. Dalam kasus ini, sangat disayangkan bahwa seorang anak dari purnawirawan TNI dan mantan Menteri Orba harus mengalami perlakuan kasar dan kekerasan dari aparat saat mengikuti demo di DPR. Hal ini memperlihatkan bahwa hak-hak demokrasi seperti hak untuk menyampaikan pendapat dan berdemo masih belum sepenuhnya dihormati di Indonesia. Peristiwa ini seharusnya menjadi peringatan bagi aparat keamanan untuk lebih menghormati dan melindungi hak-hak asasi manusia setiap warga negara. Kekerasan dan penindasan terhadap demonstran tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan konflik atau perbedaan pendapat. Diharapkan kasus ini dapat menjadi momentum untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja aparat keamanan dan memberikan edukasi yang lebih baik mengenai hak-hak asasi manusia kepada seluruh aparat keamanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip HAM. Kita sebagai masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk terus mengawal dan mendukung upaya-upaya untuk menegakkan HAM di Indonesia. Dengan adanya kesadaran dan aksi bersama, diharapkan kekerasan tidak lagi terjadi di tengah-tengah masyarakat saat mereka melakukan tindakan demokratis seperti berdemo. Semua warga negara memiliki hak yang sama untuk dilindungi dan dihormati oleh aparat keamanan.