Aksi demo menolak dinasti Jokowi di UNM Makassar berakhir ricuh. Warga merusak sejumlah fasilitas kampus pada Senin malam (26/8/2024). Saya sangat prihatin melihat berita mengenai kerusuhan yang terjadi di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) akibat bentrokan antara warga sekitar dan mahasiswa. Kerusuhan seperti ini tidak hanya merugikan pihak kampus, namun juga menciptakan ketidaknyamanan dan ketakutan bagi seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar kampus. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksepakatan antara pihak kampus dan masyarakat sekitar yang perlu diselesaikan secara damai dan dialogis. Bentrokan tidak akan pernah membawa solusi yang baik, namun justru akan menimbulkan kerusakan dan kerugian yang lebih besar baik secara materi maupun moril. Penting bagi semua pihak untuk dapat menjaga komunikasi yang baik dan saling mendengarkan satu sama lain. Menyelesaikan permasalahan dengan cara kekerasan hanya akan menambah daftar kerugian dan menciptakan ketegangan yang tidak perlu. Oleh karena itu, sangat penting bagi pihak terkait untuk segera mencari solusi yang tepat agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku kerusuhan juga harus dilakukan secara tegas dan adil. Tindakan yang merusak harta benda publik maupun privat tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa konsekuensi hukum yang sepatutnya. Hukum harus menjadi penegak keadilan dan memberikan efek jera bagi siapapun yang mencoba untuk melakukan tindakan anarkis dan merugikan orang lain. Terakhir, saya berharap kejadian seperti ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih toleran, saling menghormati, dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan. Kampus seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh komunitas akademik, bukan tempat untuk melakukan tindakan kekerasan dan merusak. Semoga ke depannya, situasi di Kampus UNM bisa lebih kondusif dan harmonis bagi seluruh pihak yang terlibat.