Sebanyak 32 mahasiswa diamankan oleh polisi dalam unjuk rasa ricuh mengawal putusan Mahkamah Konstitusi di Makassar. Saya merasa prihatin dan sedih dengan berita tersebut. Demonstrasi seharusnya menjadi wadah untuk menyuarakan pendapat dengan damai dan tertib, bukan justru menggunakan kekerasan dan merusak fasilitas umum. Tindakan tersebut justru akan mencoreng citra perguruan tinggi dan masyarakat sebagai warga negara yang taat hukum. Tindakan demonstrasi yang diikuti oleh 32 mahasiswa di Makassar yang berujung ricuh menunjukkan kurangnya pemahaman akan aturan dan tata tertib dalam berdemonstrasi. Apapun alasannya, aksi demonstrasi harus tetap dilakukan dengan cara yang aman, teratur, dan tidak merugikan pihak lain. Memang benar bahwa sebagai mahasiswa, mereka memiliki hak untuk menyuarakan pendapat, namun hal tersebut harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan etika. Pemerintah dan aparat keamanan seharusnya tetap menjaga kondusifitas dan keamanan selama berlangsungnya aksi demonstrasi. Namun demikian, mahasiswa pun harus memahami bahwa aksi demonstrasi harus dilakukan dengan cara yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kerusuhan yang bisa merugikan banyak pihak. Saya berharap, kedepannya mahasiswa dapat melakukan aksi demonstrasi dengan damai dan tertib tanpa harus menggunakan kekerasan. Perguruan tinggi seharusnya juga memberikan pemahaman yang cukup kepada mahasiswa mengenai pentingnya kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib ketika melakukan aksi demonstrasi. Hanya dengan demikian, pesan yang disampaikan dalam aksi demonstrasi bisa lebih efektif dan dihargai oleh masyarakat luas. Terakhir, saya juga berharap agar kepolisian dapat melakukan proses hukum terhadap mahasiswa yang terlibat dalam aksi demonstrasi secara adil dan transparan. Hukuman yang diberikan seharusnya sejalan dengan pelanggaran yang dilakukan, tanpa adanya diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil. Hal tersebut merupakan langkah penting untuk menjaga keadilan dan keamanan dalam masyarakat.