Penampilan Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja biru khas Tim Kampanye Prabowo-Gibran saat memberikan keterangan pers menarik perhatian. Saya melihat bahwa menggunakan baju biru Prabowo merupakan langkah simbolis yang menarik dari Presiden Jokowi. Langkah ini bisa diartikan sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa hubungan antara kedua pihak masih baik meskipun adanya isu keretakan. Menunjukkan sikap saling menghormati dan mungkin juga sebagai upaya untuk meredakan ketegangan di antara kedua pihak. Namun, saya juga melihat bahwa simbolik dari penggunaan baju biru Prabowo oleh Jokowi bisa dipersepsikan sebagai tindakan politik yang bertujuan untuk mencari dukungan dari pendukung Prabowo. Terutama mengingat Prabowo merupakan lawan politiknya yang kuat dalam pemilihan presiden sebelumnya. Jadi, ada kemungkinan bahwa tindakan ini juga bisa dimaknai sebagai strategi politik dari Jokowi. Selain itu, saya juga melihat bahwa isu keretakan hubungan antara Jokowi dan Prabowo sebenarnya adalah hal yang biasa dalam dunia politik. Seringkali hubungan antara politisi bisa berubah-ubah tergantung pada kepentingan politik masing-masing pihak. Namun, penting untuk diingat bahwa dalam politik, kepentingan negara harus selalu menjadi prioritas utama bagi setiap tindakan yang dilakukan oleh pemimpin. Secara keseluruhan, saya melihat bahwa tindakan Jokowi menggunakan baju biru Prabowo bisa dianggap sebagai langkah yang bijaksana dalam meredakan ketegangan politik antara kedua pihak. Namun, kita juga perlu waspada dan tidak terjebak dalam politik dramatisasi atau pencitraan belaka. Lebih penting untuk tetap fokus pada pembangunan negara dan kesejahteraan rakyat, daripada terjebak dalam konflik politik yang tidak produktif.