Ada empat pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipastikan siap bertarung di Pilkada Makassar 2024. Saya melihat berita ini sebagai suatu hal yang wajar dalam proses demokrasi di Indonesia. Adanya empat pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada Makassar menunjukkan adanya keragaman pandangan dan gagasan di tengah masyarakat. Ini adalah sebuah peluang bagi warga Makassar untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu memajukan kota tersebut. Dengan adanya empat paslon, diharapkan akan terjadi persaingan yang sehat dan juga memberikan pilihan yang lebih banyak bagi masyarakat. Paslon yang akan bertarung tentunya akan berlomba-lomba untuk memberikan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup warga Makassar. Namun, di sisi lain, empat paslon ini juga menandakan bahwa akan ada potensi bagi munculnya gesekan dan konflik selama masa kampanye. Oleh karena itu, diharapkan setiap paslon dapat menjaga sportivitas dalam bertarung dan tidak menggunakan cara-cara yang merugikan lawan politiknya. Bagi masyarakat Makassar, sangat penting untuk memilih paslon berdasarkan program kerja dan visi-misi yang jelas, bukan dari popularitas atau faktor lain yang tidak relevan. Sebagai pemilih, kita harus memiliki kemampuan untuk menyaring informasi dan evaluasi rencana kerja dari setiap paslon agar dapat memilih pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun Makassar. Intinya, Pilkada Makassar yang melibatkan empat paslon merupakan sebuah proses yang harus dijalani dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan. Masyarakat Makassar perlu aktif dalam mencari informasi dan memilah-milah berita yang benar untuk membuat keputusan yang tepat saat hari pemungutan suara nanti. Semoga pemilu berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis, dan yang terbaik untuk Kota Makassar akan terpilih sebagai pemimpinnya.