Pengamat politik Adi Prayitno sebut parpol tak punya nyali usung kader sendiri di tengah isu penjegalan Anies. Padahal MK sudah turunkan ambang batas Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa sang Pengamat membawa argumen yang menarik terkait sikap Partai politik yang tidak mau mengusung kader sendiri menjadi calon pemimpin, dan lebih memilih calon dari luar partai. Hal ini tentu saja menjadi perdebatan yang menarik, mengingat bahwa memiliki kader yang berkualitas seharusnya menjadi salah satu aset utama dari sebuah partai politik. Selain itu, penegasan dari Presiden Joko Widodo yang membantah telah mencampuri keputusan politik partai-partai untuk tidak mengusung kader sendiri, juga menjadi poin menarik dalam berita ini. Hal ini menunjukkan bahwa presiden tidak ingin disalahpahami dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan politik yang diambil oleh partai-partai. Meskipun begitu, berita ini juga mencerminkan betapa dinamisnya politik di Indonesia, terutama dalam menjelang Pemilihan Umum. Setiap keputusan politik pasti memiliki alasan dan pertimbangan masing-masing, dan seringkali menjadi bahan perdebatan di masyarakat. Namun, yang penting adalah bagaimana keputusan tersebut dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan. Mungkin, pernyataan dari pengamat ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi partai politik untuk lebih memperhatikan potensi kader-kader yang dimilikinya, dan memberikan kesempatan yang sama bagi mereka untuk berkiprah dalam politik. Dengan begitu, dapat diharapkan akan tercipta kepemimpinan yang lebih berkualitas dan berintegritas di masa depan. Semoga partai-partai politik dapat lebih berani untuk mengusung kader-kader terbaiknya, demi kemajuan bangsa Indonesia.