Gerindra menganggap susunan itu bagian dari dinamika dan aspirasi publik. Sebagai bagian dari koalisi oposisi yang mendukung capres Prabowo Subianto dalam pilpres 2019, Gerindra memang memiliki posisi yang sangat penting dalam menentukan susunan kabinet jika Prabowo terpilih sebagai presiden. Oleh karena itu, pemberitaan mengenai susunan kabinet yang beredar di media sosial tentu saja menarik perhatian publik dan menjadi sorotan yang cukup besar. Dalam konteks ini, reaksi Gerindra menegaskan bahwa susunan kabinet yang beredar di media sosial tidak benar merupakan langkah yang wajar untuk memberikan klarifikasi kepada publik. Dengan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak akurat, Gerindra telah berusaha untuk memastikan bahwa masyarakat tidak salah paham terkait dengan rencana pemerintahan yang diusung oleh Prabowo Subianto. Namun demikian, perlu diingat bahwa spekulasi mengenai susunan kabinet merupakan hal yang lumrah dalam dunia politik dan tentunya tidak bisa dihindari. Meskipun demikian, kita sebagai publik harus tetap waspada dan bijak dalam menerima informasi yang belum terverifikasi secara jelas. Klarifikasi yang diberikan oleh Gerindra seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum jelas kebenarannya. Sebagai pemilih, kita dituntut untuk lebih kritis dan analitis dalam menafsirkan informasi yang disajikan oleh berbagai pihak, termasuk partai politik. Memahami bahwa setiap pihak memiliki kepentingan politik masing-masing dan seringkali akan menggiring opini masyarakat sesuai dengan kepentingannya. Dengan demikian, sudah semestinya kita tidak hanya mengandalkan informasi dari satu sumber, tetapi juga melakukan riset dan verifikasi lebih lanjut sebelum mempercayai suatu berita. Keterbukaan dan transparansi dalam berpolitik adalah hal yang penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan yang ada. Dalam konteks susunan kabinet yang beredar di media sosial, kita harus berhati-hati dan tidak terlalu mudah percaya. Klarifikasi yang diberikan oleh Gerindra seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam menyikapi informasi yang belum terverifikasi. Demi kepentingan bersama, kita harus mampu membedakan antara informasi yang benar dan hoaks serta tidak mudah terpancing emosi oleh berita yang belum jelas kebenarannya.