Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto meminta agar tidak ada lagi elite partai politik yang saling sindir. Ungkit nilai 11 dari Anies. Saya merasa positif terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang meminta agar tidak ada elite politik saling sindir dan menghindari penggunaan angka 11. Hal ini menunjukkan sikap kedewasaan dalam berpolitik dan upaya untuk menciptakan suasana yang lebih harmonis di antara para pemimpin negara. Dalam dunia politik, seringkali terjadi adu mulut dan saling sindir antara elite politik yang justru dapat memperkeruh suasana dan memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin politik untuk menunjukkan contoh yang baik dan menjaga etika dalam berkomunikasi. Penggunaan angka 11 dalam konteks politik Indonesia seringkali dihubungkan dengan peristiwa kontroversial yang terjadi pada tanggal 11, seperti kerusuhan Mei 1998. Oleh karena itu, permintaan Prabowo agar tidak ada yang menyebut angka 11 dapat diartikan sebagai upaya untuk menghindari polarisasi dan konflik yang dapat merugikan negara. Dengan meminta agar tidak ada elite politik yang saling sindir, Prabowo juga mengajak untuk fokus pada pembangunan dan kerja sama demi kepentingan bersama. Hal ini dapat menjadi langkah positif untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih kondusif dan menjaga persatuan serta kesatuan bangsa. Namun, tentu saja penting untuk memastikan bahwa permintaan Prabowo tersebut tidak hanya retorika belaka, tetapi diikuti dengan tindakan nyata dalam memperbaiki hubungan antar elit politik dan menciptakan dialog yang konstruktif. Semoga sikap kedewasaan dan kebijaksanaan dari para pemimpin politik dapat membawa manfaat bagi bangsa dan negara ke depannya.