PSI akhirnya buka suara soal keberadaan Kaesang Pangarep. Putra Presiden Jokowi itu sempat mengilang dari publik usai dugaan gratifikasi mencuat. Saya merasa bahwa berita ini sebenarnya memiliki kepentingan yang kurang signifikan karena hanya membahas keberadaan seseorang tanpa ada nilai tambah yang jelas dari informasi tersebut. Hal tersebut seakan-akan merupakan pencitraan belaka dan menjadi pemborosan ruang pemberitaan yang seharusnya bisa dialokasikan untuk berita yang lebih penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Meskipun demikian, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai kebebasan berpendapat, tentu saja setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan seseorang selama itu masih berkaitan dengan kepentingan publik. Namun, sebaiknya media lebih selektif dalam memilih berita yang layak untuk disorot dan tidak terjebak pada sensasi semata. Lebih baik jika media fokus pada pemberitaan yang bisa memberikan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang benar-benar mempengaruhi kehidupan dan kepentingan masyarakat secara luas. Misalnya, isu-isu politik, kesehatan, ekonomi, dan sosial yang benar-benar relevan dan dapat memberikan wawasan yang berarti bagi pembaca. Sebagai pengguna media, kita juga sebaiknya lebih selektif dalam menyerap informasi dan tidak terjebak pada isu-isu yang sebenarnya kurang penting dan hanya akan mengalihkan perhatian dari hal-hal yang lebih mendesak untuk dibicarakan. Mengutamakan informasi yang substansial dan berkualitas akan membantu meningkatkan literasi dan pemberdayaan masyarakat dalam menyikapi berbagai permasalahan yang ada. Dengan demikian, sebaiknya berita seperti ini hanya diberitakan secara singkat dan tidak terlalu dibesar-besarkan, sehingga ruang pemberitaan bisa lebih dimanfaatkan untuk informasi yang lebih berdampak dan relevan. Hal ini juga akan membantu menciptakan media yang lebih berkualitas, independen, dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.