Pilkada di tiga daerah di Jawa Tengah akan diikuti pasangan calon tunggal yang akan melawan kotak kosong. Mana saja 3 daerah itu? Menurut saya, keputusan KPU untuk memastikan Pilkada di tiga daerah di Jawa Tengah dilaksanakan tanpa kotak kosong adalah langkah yang tepat. Hal ini menunjukkan keseriusan KPU dalam mendukung proses demokrasi di Indonesia, di mana partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah sangat penting. Kotak kosong sebenarnya bisa menjadi opsi bagi masyarakat yang tidak puas dengan calon yang ada, namun keberadaannya juga bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak demokratis calon yang sudah memenuhi syarat. Dengan menolak kotak kosong, KPU memberikan kesempatan yang adil bagi calon yang sudah mengikuti proses seleksi dan memiliki dukungan warga. Meskipun pemilihan tanpa kotak kosong bisa dianggap sebagai pembatasan terhadap pilihan masyarakat, namun hal ini juga bisa mendorong masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih calon yang dianggap paling layak untuk memimpin daerah. Dengan demikian, harapannya adalah bahwa calon yang terpilih akan lebih mendapatkan mandat yang kuat dari warga dalam menjalankan kepemimpinannya. Selain itu, keputusan KPU ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia. Dengan memastikan tidak adanya kotak kosong, diharapkan akan mengurangi potensi konflik dan ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan, sehingga proses demokrasi bisa berjalan dengan lancar dan berintegritas. Sehingga, walaupun ada pro dan kontra terkait keputusan ini, saya rasa langkah ini adalah langkah yang tepat demi mendukung kestabilan dan kualitas demokrasi di Indonesia.