Saat memimpin misa akbar di GBK, Paus Fransiskus mengucapkan ‘Saya Mengaku’ dalam bahasa Indonesia Saya merasa senang dan bangga melihat Paus Fransiskus menggunakan bahasa Indonesia saat memimpin Misa Akbar di GBK. Hal tersebut menunjukkan rasa hormat dan kesungguhan beliau dalam memahami budaya dan bahasa setempat, sehingga dapat lebih dekat dengan jemaat Indonesia. Tindakan Paus Fransiskus ini juga dapat dianggap sebagai bentuk inklusivitas dan kepedulian terhadap umat Katolik Indonesia. Dengan berbicara dalam bahasa Indonesia, beliau tidak hanya menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga memberikan makna yang lebih dalam bagi umat Katolik Indonesia. Selain itu, keputusan Paus Fransiskus untuk menggunakan bahasa Indonesia juga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat kita untuk menjaga dan melestarikan budaya dan bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keberagaman budaya dan bahasa dalam memperkaya kehidupan beragama dan sosial. Namun, di sisi lain, ada juga kemungkinan bahwa ada sebagian masyarakat yang merasa terlalu berlebihan dengan pujian dan penghargaan terhadap Paus Fransiskus. Kita harus tetap mengingat bahwa beliau adalah seorang pemimpin agama yang bertugas menyebarkan ajaran kasih dan perdamaian, bukan untuk dipuja atau dianggap sebagai sosok semata-mata. Secara keseluruhan, kehadiran dan kemampuan Paus Fransiskus untuk berbicara dalam bahasa Indonesia saat memimpin Misa Akbar di GBK merupakan momen yang patut dihargai dan diapresiasi. Hal ini menunjukkan kedekatan spiritual beliau dengan umat Katolik Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memperkaya dan merawat nilai-nilai keberagaman di tengah masyarakat.