MFW (1), satu dari dua balita yang dianiaya orangtua asuh di Cilincing, Jakarta Utara, sedang menjalani fisioterapi bicara. Saya merasa sangat prihatin dan sedih ketika membaca berita tersebut. Kasus kekerasan terhadap balita adalah hal yang sangat tidak manusiawi dan tidak dapat dibenarkan sama sekali. Balita seharusnya dilindungi dan diperlakukan dengan kasih sayang, bukan malah menjadi korban kekerasan oleh orang dewasa yang seharusnya melindungi mereka. Mengetahui bahwa balita tersebut masih harus menjalani fisioterapi untuk bisa bicara membuat saya semakin merasa sedih. Bahwa dampak kekerasan yang dialami oleh balita tersebut begitu berat hingga mengakibatkan masalah yang dapat berdampak jangka panjang bagi perkembangan fisik dan mentalnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan memiliki dampak yang sangat serius, bukan hanya secara fisik tetapi juga psikologis bagi korban. Saya berharap pihak berwajib dapat menyelesaikan kasus ini dengan seadil-adilnya dan menghukum pelaku kekerasan sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, juga penting untuk memberikan perlindungan dan perhatian khusus terhadap balita tersebut agar bisa pulih secara fisik dan mental. Diperlukan juga pendampingan yang intensif oleh tenaga profesional seperti psikolog untuk membantu balita tersebut pulih dari trauma yang dialaminya. Kejadian seperti ini seharusnya membuat kita semua sadar akan pentingnya perlindungan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap anak-anak. Kekerasan terhadap anak adalah hal yang tidak bisa dibiarkan dan harus ditindak tegas demi keamanan dan perlindungan anak-anak di masa depan. Semoga balita tersebut dapat pulih sepenuhnya dan mendapatkan perlindungan serta kasih sayang yang layak dari lingkungannya. Semoga juga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan aktif dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.