Partai Golkar memastikan pihaknya pasang reklame menggunakan videotron Khofifah-Emil bersanding dengan pasangan Eri Cahyadi-Armuji. Saya merasa bahwa berita ini mencerminkan semakin sengitnya persaingan dalam Pilkada Jawa Timur, terutama antara pasangan Khofifah-Emil dan Eri-Armuji. Dengan beredarnya videotron yang menampilkan foto kedua pasangan calon tersebut bersanding, dapat dilihat bahwa kedua kubu tengah berupaya untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Surabaya. Tidak dapat dipungkiri bahwa strategi pemasaran yang digunakan dalam pilkada ini semakin canggih dan menjangkau berbagai media, termasuk videotron yang dipasang di tempat-tempat strategis. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran media dalam membentuk opini masyarakat dan memengaruhi arah dukungan pemilih. Namun, di sisi lain, mungkin banyak yang merasa bahwa beredarnya videotron ini seakan-akan menjurus kepada kampanye hitam, yang seharusnya dihindari dalam kontestasi politik. Sebagai warga negara yang cerdas, kita seharusnya mampu menyaring informasi dan tidak terlalu mudah terpengaruh oleh taktik kampanye yang bisa jadi hanya bersifat provokatif. Diharapkan agar masyarakat tetap objektif dan kritis dalam menyikapi setiap informasi yang diterima, terutama dalam menyikapi berbagai kontroversi dan perdebatan yang timbul di sekitar Pilkada Jawa Timur. Kita sebagai pemilih harus mampu melihat dari berbagai sudut pandang dan mengambil keputusan yang bijaksana berdasarkan fakta yang valid dan akurat. Terlepas dari kontroversi yang mungkin muncul dari berita ini, saya berharap bahwa Pilkada Jawa Timur berjalan dengan siap dan lancar, serta membuahkan pemimpin yang terbaik untuk memimpin daerah ini ke arah yang lebih baik lagi. Semoga pemilih dapat mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan politik sempit dan mampu memilih pemimpin yang berintegritas dan memiliki visi yang jelas untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.