Lektor tunanetra dalam Misa Agung bersama Paus Fransiskus menceritakan awal mula mengalami kebutaan hingga akhirnya berdamai dengan hidupnya. Berita tentang kisah Lektor Tunanetra yang terpapar sinar UV di inkubator dan akhirnya didiagnosis menderita glaukoma saat masih balita sungguh mengharukan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keselamatan dan perlindungan terhadap bayi yang baru lahir, terutama bagi mereka yang memiliki risiko terkena masalah kesehatan tertentu. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terutama rumah sakit dan orang tua untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang berisiko membahayakan kesehatan bayi. Pemaparan sinar UV yang berlebihan dapat berdampak buruk pada mata, bahkan bisa menyebabkan kondisi serius seperti glaukoma yang pada akhirnya memengaruhi daya penglihatan seseorang. Konteks kejadian ini juga seakan mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran tentang perlindungan terhadap mata, terutama bagi mereka yang berada dalam fase perkembangan yang rentan seperti bayi dan balita. Dokter dan tenaga kesehatan juga diharapkan untuk selalu memberikan edukasi dan informasi yang jelas kepada orang tua mengenai perawatan dan tindakan yang perlu dilakukan guna mencegah risiko kesehatan yang tidak diinginkan. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberikan peraturan yang lebih tegas terkait standar keselamatan dan perlindungan bagi bayi yang baru lahir, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Kesehatan mata merupakan hal yang sangat penting, terlebih lagi pada masa-masa pertumbuhan dan perkembangan. Semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga kesehatan mata bayi dan anak-anak demi masa depan yang lebih baik.