Saat ini pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/4 Makassar telah melakukan pemeriksaan terhadap lima oknum anggota TNI AD. Saya merasa prihatin dan kecewa mendengar berita mengenai 5 oknum TNI yang diperiksa atas dugaan keterlibatan dalam aksi teror terhadap rumah petinggi Gerindra Sulsel. Tindakan tersebut tidak hanya mencoreng citra TNI sebagai lembaga pertahanan negara yang profesional dan disiplin, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. Sebagai aparat penegak hukum, TNI seharusnya bertindak dengan penuh integritas dan mengedepankan kepatuhan pada hukum. Keterlibatan anggota TNI dalam aksi teror merupakan pelanggaran serius yang harus ditindaklanjuti secara tegas dan transparan. Hal ini juga perlu menjadi peringatan bagi seluruh anggota TNI untuk tidak terlibat dalam tindakan kriminal atau terorisme yang dapat merugikan masyarakat dan negara. Selain itu, penting bagi pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan adil terkait peristiwa ini. Keterbukaan dan keadilan dalam penanganan kasus ini akan menjadi bukti bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan tidak ada toleransi terhadap pelanggaran hukum. Masyarakat juga berhak untuk mengetahui kebenaran di balik dugaan teror tersebut dan menjaga agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Kita juga perlu mengingatkan bahwa kepercayaan publik terhadap TNI sangat penting, oleh karena itu, upaya untuk menciptakan akuntabilitas dan transparansi dalam penegakan hukum harus diutamakan. Semua pihak harus bekerja sama untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas dan menindak pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang dan TNI dapat kembali dipercaya sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.