MPR resmi mencabut TAP MPR Nomor 33 Tahun 1967. Tuduhan Bung Karno mengkhianati negara dan mendukung pemberontakan PKI dianggap tak terbukti. Saya merasa bahwa pencabutan TAP MPR 33 Tahun 1967 merupakan tindakan yang tepat karena tuduhan terhadap Soekarno telah terbukti tidak adil dan tidak berdasar. Soekarno sendiri telah lama dituduh berkhianat dan diduga mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) selama pemerintahannya, namun hal tersebut tidak pernah dapat dibuktikan secara sahih. Sebagai presiden pertama Indonesia, Soekarno memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Tuduhan terhadap beliau seharusnya tidak sembarangan dilontarkan tanpa adanya bukti yang kuat. Dengan dicabutnya TAP MPR 33 Tahun 1967 ini, diharapkan dapat mengembalikan kehormatan dan citra Soekarno sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Selain itu, pencabutan TAP MPR 33 Tahun 1967 juga penting untuk menyadarkan kita bahwa tidak boleh sembarangan menuduh seseorang tanpa bukti yang kuat. Hal ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada sejarah dan menghargai jasa-jasa para pejuang kemerdekaan yang telah berjuang mati-matian untuk kemerdekaan Indonesia. Dengan dicabutnya tuduhan terhadap Soekarno, diharapkan dapat membawa kedamaian dan persatuan di tengah masyarakat. Sejarah yang sebenarnya haruslah dipelajari dan dihormati, bukan dijadikan alat untuk kepentingan politik tertentu. Semoga keputusan ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang belum terbukti kebenarannya. Pencabutan TAP MPR 33 Tahun 1967 juga dapat membuka babak baru dalam rekonsiliasi sejarah Indonesia. Hal ini dapat menjadi langkah awal untuk membersihkan tuduhan-tuduhan palsu dan menyelesaikan konflik-konflik masa lalu. Semoga dengan adanya keputusan ini, kita sebagai bangsa bisa lebih dewasa dalam menyikapi sejarah dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.