Said Abdullah menyatakan, rencana pertemuan Megawati dan Prabowo bukan untuk bagi-bagi kekuasaan Tanggapan saya terhadap berita tentang PDI-P yang menyatakan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo bukanlah urusan bagi-bagi kekuasaan adalah hal yang wajar dan dapat dipahami. Sebagai partai politik yang memiliki pandangan politiknya sendiri, PDI-P memiliki hak untuk menjaga kedaulatan dan integritas partainya tanpa harus terlibat dalam permainan politik bagi-bagi kekuasaan. Pertemuan antara Megawati dan Prabowo seharusnya dilihat sebagai sebuah upaya untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam memperjuangkan kepentingan nasional, bukan sebagai langkah untuk mencari keuntungan politik. Hal ini menunjukkan kedewasaan politik dari kedua tokoh tersebut dalam menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai atau pribadi masing-masing. Menjaga hubungan dan komunikasi antara tokoh-tokoh politik dari berbagai pihak merupakan langkah yang sangat positif dalam membangun dialog dan negosiasi yang konstruktif dalam menyelesaikan permasalahan politik dan sosial di Indonesia. Hal ini juga dapat membantu mengurangi polarisasi dan konflik politik yang sering terjadi di tengah masyarakat. Meskipun ada yang mengkhawatirkan tentang potensi adanya perombakan kabinet atau perubahan posisi politik setelah pertemuan tersebut, namun kita harus percaya bahwa segala keputusan yang diambil oleh para pemimpin politik tersebut telah melalui pertimbangan yang matang dan memiliki alasan yang kuat untuk kepentingan bersama. Sebagai masyarakat, kita harus mengingat bahwa politik merupakan bagian dari kehidupan demokrasi dan setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin politik harus dilakukan dengan menjunjung nilai-nilai demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas. Kita juga harus selalu mengawasi agar pertemuan dan kerja sama antara tokoh politik tidak disalahartikan sebagai aksi bagi-bagi kekuasaan yang merugikan kepentingan rakyat.