Lima kader PDI-P yang terdaftar menggugat SK Kepengurusan PDI-P ke PTUN meminta maaf kepada Megawati. Mereka menyebut, tanda tangannya dicatut. Saya berpendapat bahwa tindakan para penggugat SK Kepengurusan PDI-P yang meminta maaf kepada Megawati Soekarnoputri adalah langkah yang seharusnya diapresiasi. Dengan meminta maaf, para penggugat menunjukkan sikap yang bijak dan menghormati proses hukum yang telah berjalan. Tindakan tersebut juga dapat dipandang sebagai upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan di internal partai. Selain itu, tindakan meminta maaf juga merupakan bentuk kesiapan para penggugat untuk berdamai dan bekerja sama dengan pimpinan partai. Hal ini tentu penting untuk menjaga stabilitas dan kohesivitas internal partai, sehingga PDI-P dapat tetap bergerak maju dalam mencapai tujuan politiknya. Meskipun sempat terjadi perbedaan pendapat dan konflik di internal partai, langkah para penggugat untuk meminta maaf menunjukkan kematangan dan kesadaran akan pentingnya solidaritas dan persatuan dalam meraih tujuan bersama. Semoga dengan permintaan maaf ini, hubungan antara para penggugat dan Megawati serta jajaran pimpinan partai dapat semakin membaik dan terjaga keharmonisannya. Langkah meminta maaf juga dapat dianggap sebagai contoh yang baik bagi seluruh kader partai PDI-P dan politisi lainnya. Sikap saling memaafkan, menghormati keputusan yang telah diambil, dan tetap bersatu dalam perbedaan merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga keutuhan sebuah partai politik, terlebih dalam menghadapi dinamika politik yang semakin kompleks. Dalam situasi politik yang kian memanas, sikap seperti ini juga dapat menjadi contoh bagi aktor politik lainnya untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih elegan dan dewasa. Dengan demikian, semoga tindakan meminta maaf dari para penggugat ini dapat membawa dampak positif bagi internal partai, serta memperkuat citra partai dalam pandangan masyarakat luas.