Menpora Dito Ariotedjo meminta maaf atas semrawutnya pelaksanaan PON XXI 2024. Sejumlah persoalan ditemukan selama perhelatan ajang olahraga itu. Tanggapan saya terhadap berita "Pelaksanaan PON Aceh-Sumut Semrawut Berujung Permintaan Maaf Menpora" adalah bahwa hal tersebut merupakan sebuah kejadian yang memprihatinkan dan seharusnya bisa dihindari. Sebagai sebuah acara olahraga yang prestisius, pelaksanaan PON seharusnya diatur dengan baik dan tidak semrawut. Permintaan maaf yang dilakukan oleh Menpora terhadap kondisi yang terjadi menunjukkan bahwa pihak yang bertanggung jawab merasa menyesal atas kekacauan yang terjadi. Kemungkinan penyebab dari semrawutnya pelaksanaan PON tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya persiapan, koordinasi yang buruk antarpihak terkait, hingga masalah teknis dalam penyelenggaraan acara. Hal ini menunjukkan pentingnya perencanaan dan kolaborasi secara matang dalam mengorganisir sebuah acara sebesar PON. Dalam hal ini, pihak terkait seharusnya belajar dari kesalahan yang terjadi dan berkomitmen untuk memperbaiki dan memperkuat sistem agar kejadian semacam ini tidak terulang di masa depan. Jangan hanya sekadar meminta maaf, tetapi juga lakukan langkah-langkah konkret untuk memastikan pelaksanaan PON berjalan lancar dan sukses. Selain itu, perlunya adanya evaluasi mendalam terhadap penyebab semrawutnya pelaksanaan PON ini agar dapat dijadikan pembelajaran untuk perhelatan olahraga yang akan datang. Keterlibatan semua pihak terkait, baik dari pemerintah, panitia pelaksana, maupun stakeholder lainnya juga merupakan kunci keberhasilan dalam menggelar acara sebesar PON. Kritik dan masukan dari publik juga seharusnya dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan acara olahraga di Indonesia. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki sistem dan memastikan pelaksanaan acara olahraga yang lebih baik dan berkualitas di masa depan.