Pelaku ditangkap usai aksinya terpergok jemaat yang hendak melaksanakan shalat. Tangkapan terhadap pelaku yang merupakan pencuri kotak amal masjid di Luwu, Sulawesi Selatan adalah langkah yang patut diapresiasi. Aksi mencuri kotak amal merupakan tindakan yang sangat merugikan bagi umat Muslim dan institusi keagamaan. Namun, yang membuat kejadian ini semakin mengejutkan adalah fakta bahwa pelaku juga merupakan pelaku pembobolan kantor Dinas Pariwisata Luwu. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku memiliki tingkat kejahatan yang cukup tinggi dan tidak segan untuk melakukan tindakan kriminal yang merugikan masyarakat. Tindakan seperti ini menunjukkan ketidaktanggungjawaban dan keengganan untuk bekerja secara legal yang berdampak negatif bagi lingkungan sekitar. Pencurian kotak amal masjid sudah merupakan tindakan yang tercela, namun pembobolan kantor dinas pariwisata menunjukkan bahwa pelaku tidak mengenal batas dalam melakukan kejahatan. Tindakan seperti ini seharusnya mendapat hukuman yang setimpal agar dapat memberikan efek jera kepada pelaku dan juga masyarakat lainnya. Penegakan hukum yang tegas perlu dilakukan untuk menegaskan bahwa tindakan kriminal tidak akan ditoleransi dalam masyarakat. Selain itu, diperlukan pula upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Keamanan kotak amal masjid dan kantor dinas pariwisata juga harus ditingkatkan agar lebih sulit bagi para pelaku kriminal untuk melakukan tindakan kejahatan. Kerja sama antara pihak keamanan dan masyarakat juga sangat penting untuk mencegah dan menangkal aksi kejahatan semacam ini. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan menjaga keamanan lingkungan sekitar.