KLHK mengimbau warga Jabodetabek waspada terhadap penipisan lapisan ozon yang dapat meningkatkan risiko kanker dan katarak. Berita tentang penipisan lapisan ozon dan himbauan kepada warga Jabodetabek untuk menggunakan sunblock di luar ruangan adalah hal yang patut disikapi dengan serius. Penipisan lapisan ozon dapat meningkatkan risiko terkena sinar matahari yang berbahaya bagi kesehatan, seperti kanker kulit dan kerusakan kulit lainnya. Oleh karena itu, langkah preventif seperti menggunakan sunblock adalah tindakan yang tepat untuk melindungi diri dari dampak negatif yang mungkin terjadi. Meskipun sunblock dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar UV, namun langkah ini sebaiknya tidak dijadikan sebagai satu-satunya cara untuk melindungi diri dari efek buruk penipisan lapisan ozon. Edukasi dan kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kesehatan manusia seharusnya terus ditingkatkan. Selain itu, upaya untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lapisan ozon juga perlu dilakukan oleh semua pihak, baik individu maupun pemerintah. Pemerintah sebagai regulator dalam hal ini juga perlu mengambil langkah-langkah yang lebih konkret untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lapisan ozon. Kampanye dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lapisan ozon juga seharusnya dilakukan secara massif agar dapat menciptakan kesadaran yang lebih luas di masyarakat. Selain itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam menciptakan kebijakan yang mendukung perlindungan lapisan ozon. Selain menggunakan sunblock, warga Jabodetabek sebaiknya juga menghindari aktivitas di luar ruangan pada saat sinar matahari terik. Menggunakan pelindung tambahan seperti topi, kacamata, dan pakaian yang tertutup juga merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk melindungi diri dari efek buruk sinar UV. Pentingnya kesadaran akan pentingnya perlindungan lapisan ozon dan lingkungan seharusnya menjadi prioritas bagi setiap individu, demi menjaga kesehatan kita dan generasi mendatang.