Korban justru mendapat ancaman dari pihak sekolah akan dikeluarkan dan dilaporkan polisi. Berita ini sangat mengkhawatirkan dan sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang guru yang seharusnya menjadi teladan dan mendidik siswanya dengan baik. Tindakan tersebut tidak hanya melanggar norma sosial tapi juga merupakan tindakan yang melanggar hukum. Memaksa siswa untuk melakukan video call mesum dengan iming-iming nilai bagus adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikan oleh siswa dan orang tua kepada guru. Tindakan tersebut sangat merugikan siswa secara psikologis dan mempermalukan mereka di hadapan teman-temannya. Dampak dari tindakan tersebut juga bisa berdampak pada kesehatan mental siswa dan memengaruhi masa depan pendidikan mereka. Guru seharusnya menjaga profesionalisme dan etika dalam mendidik siswa, bukan malah menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, perlu tindakan tegas dan penegakan hukum yang adil terhadap oknum guru tersebut agar menjadi pelajaran bagi para guru lainnya bahwa tindakan semacam itu tidak akan ditoleransi. Hal ini juga perlu menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap guru agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan yang merugikan siswa. Pendidikan yang seharusnya menjadi wahana untuk menciptakan generasi yang berkualitas, tidak seharusnya menjadi sarana untuk tindakan yang tidak bermoral dan merugikan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan dan kita semua dapat menjaga integritas dalam dunia pendidikan.