Vonis majelis hakim sama dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yakni hukuman mati terhadap terdakwa Panca Darmansyah. Berita mengenai hukuman mati yang diberikan kepada pembunuh 4 anak kandung di Jakarta tentu merupakan sebuah keputusan yang kontroversial. Dalam hal ini, hukuman mati memang seringkali menuai pro dan kontra di masyarakat. Di satu sisi, hukuman mati dianggap sebagai bentuk keadilan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan. Namun di sisi lain, hukuman mati dipandang sebagai bentuk hukuman yang tidak manusiawi dan melanggar hak asasi manusia. Dalam kasus ini, terdakwa yang merupakan ayah dari keempat korban dinyatakan bersalah atas pembunuhan anak-anaknya. Keputusan hakim untuk memberikan hukuman mati tanpa ada hal yang meringankan menunjukkan ketegasan dalam menjalankan hukum di negara ini. Meskipun ekspresi terdakwa terlihat datar, hal ini tidak mengubah fakta bahwa perbuatannya telah menimbulkan kesedihan dan kehilangan yang mendalam bagi keluarganya. Hukuman mati sendiri merupakan bentuk hukuman yang ekstrim dan irreversible. Meskipun bertujuan untuk memberikan keadilan bagi korban, namun hasilnya juga dapat menimbulkan kontroversi dan polemik di masyarakat. Beberapa pihak mungkin merasa lega dengan putusan ini, namun ada juga yang merasa khawatir akan kesalahan yang dapat terjadi dalam sistem peradilan yang tidak luput dari kesalahan manusia. Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk memahami bahwa hukuman mati bukanlah solusi utama dalam penanggulangan tindak kriminal. Lebih baik kita memperkuat sistem peradilan, memberikan pembinaan kepada para pelaku kejahatan, serta lebih memperhatikan kondisi psikologis dan sosial yang bisa memicu tindakan kriminal. Selain itu, pencegahan lebih baik daripada mengandalkan hukuman mati sebagai solusi terakhir. Dalam konteks kasus hukuman mati untuk pembunuh 4 anak kandung di Jakarta, kita harus menarik hikmah dan pelajaran agar kejadian tragis ini tidak terulang di masa depan. Semoga keadilan dapat ditegakkan dengan sebaik-baiknya dan semoga keluarga korban dapat mendapatkan kekuatan untuk melalui masa sulit ini.