Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menemukan hal yang meringankan terhadap terdakwa Panca Darmansyah. Saya merasa sangat tersentuh dan terpukul saat membaca berita tersebut. Kasus pembunuhan terhadap anak sendiri merupakan tindakan yang sangat keji dan tidak bermoral. Pembunuhan terhadap anak merupakan kejahatan yang sangat tragis dan membuat kita bertanya-tanya apa motif sebenarnya dalam melakukan tindakan yang keji tersebut. Dalam kasus ini, hukuman mati yang dijatuhkan kepada pelaku sebenarnya pantas untuk dijalani karena tindakan yang dilakukan sangat sadis dan kejam. Hukuman mati seperti ini seharusnya menjadi efek jera bagi para pelaku kejahatan lainnya, sehingga dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Namun, pada saat yang sama, saya juga merasa empati terhadap pelaku yang ingin mengunjungi makam anaknya. Meskipun perbuatannya tidak dapat dimaafkan, namun sebagai manusia, ia tetap memiliki rasa penyesalan dan ingin mengungkapkan rasa sesalnya kepada anak-anaknya yang telah dibunuhnya. Mungkin dengan cara mengunjungi makam anak-anak tersebut, pelaku dapat merasakan pengampunan dari anak-anaknya di kehidupan selanjutnya. Namun, hal ini tidak akan mengubah fakta bahwa tindakan yang dilakukannya telah sangat merugikan nyawa empat anak tersebut dan tidak bisa diampuni begitu saja. Kita sebagai masyarakat seharusnya lebih berhati-hati dalam memperlakukan anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa, mereka adalah aset berharga yang harus kita lindungi. Kasus seperti ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih bijaksana dalam bersikap dan bertindak, serta tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain, apalagi kepada anak sendiri. Semoga kasus seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.