Hasil survei Poltracking Indonesia, pemilih Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin pada Pilpres cenderung akan memilih Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa hasil survei Poltracking Pilkada Jatim menunjukkan bahwa pemilih yang sebelumnya mendukung Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin cenderung beralih mendukung pasangan Khofifah-Emil dalam kontestasi Pilkada Jawa Timur. Hal ini menarik untuk diperhatikan karena mengindikasikan adanya pergeseran preferensi pemilih yang sebelumnya diketahui memiliki dukungan kuat terhadap pasangan calon lain. Perubahan preferensi pemilih dalam konteks politik adalah hal yang biasa terjadi dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk program kerja dan citra kedua pasangan calon. Kemungkinan perubahan ini juga bisa disebabkan oleh strategi politik yang dilakukan oleh tim kampanye masing-masing pasangan calon, yang dapat mempengaruhi persepsi dan keyakinan pemilih terhadap kandidat tersebut. Selain itu, perkembangan politik dan dinamika sosial di Jawa Timur juga dapat berperan dalam mengubah preferensi pemilih. Para calon harus terus memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik untuk memenangkan hati pemilih. Dalam konteks ini, hasil survei Poltracking menjadi salah satu indikator yang dapat digunakan para calon untuk mengevaluasi strategi kampanye mereka. Mereka perlu menganalisis lebih dalam alasan di balik perubahan preferensi pemilih dan memperbaiki strategi mereka agar dapat mendapatkan dukungan yang lebih kuat dari masyarakat. Dengan demikian, pergeseran preferensi pemilih seperti yang terjadi dalam hasil survei Poltracking Pilkada Jatim ini menunjukkan bahwa perubahan politik adalah sesuatu yang dinamis dan tidak bisa diprediksi secara pasti. Para calon dan tim kampanye harus selalu siap untuk beradaptasi dan merespons perubahan yang terjadi demi meraih kemenangan dalam kontestasi politik.