Arif Rahman dan Umar Kei saling melapor ke Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan penganiayaan. Perseteruan antara Umar Kei dan Stafsus Arsjad Rasjid yang berujung pada aksi saling lapor polisi merupakan suatu hal yang tidak seharusnya terjadi di tengah masyarakat yang seharusnya saling mendukung dan bekerja sama dalam membangun negara. Sebagai individu yang memiliki perbedaan pendapat, seharusnya perselisihan tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang lebih baik dan bijaksana tanpa harus melibatkan pihak kepolisian. Saling mencurigai, mencaci maki, dan berujung pada aksi lapor polisi bukanlah tindakan yang bijaksana dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Sebagai tokoh yang dihormati oleh masyarakat, baik Umar Kei maupun Stafsus Arsjad Rasjid seharusnya mampu menunjukkan kedewasaan dan kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah dengan berdialog dan mencari solusi yang baik bagi semua pihak. Penyelesaian konflik melalui jalur hukum menjadi pilihan terakhir yang seharusnya dihindari, karena hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak dan juga dapat memperburuk hubungan antar mereka. Sebagai gantinya, keduanya seharusnya dapat duduk bersama, berbicara secara bijaksana, dan mencari jalan tengah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mereka. Masyarakat juga diharapkan turut berperan dalam mendorong kedua belah pihak untuk menyelesaikan perselisihan tersebut secara damai dan tidak memperbesar masalah. Sebagai warga negara yang baik, kita juga memiliki peran dalam menjaga kedamaian serta stabilitas dalam bingkai kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami berharap bahwa kedua belah pihak dapat menyelesaikan perselisihan mereka dengan cara yang dewasa dan saling menghormati. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar konflik yang muncul di tengah masyarakat dapat diselesaikan dengan damai dan tidak merugikan kedua belah pihak.