Presiden RI, Jokowi konfirmasi batal hadir dalam penutupan PON XXI di Stadion Utama, Sport Center, Sumut, karena jadi saksi pernikahan anak Khofifah. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa keputusan Jokowi untuk tidak hadir dalam penutupan PON XXI karena harus menjadi saksi pernikahan salah satu anak dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa merupakan suatu hal yang bisa dimaklumi. Sebagai seorang ayah, tentu saja Jokowi memiliki kewajiban untuk mendukung dan hadir dalam momen-momen penting dalam kehidupan keluarganya, termasuk pernikahan anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sebagai seorang pemimpin negara yang sibuk, namun Jokowi tetap memprioritaskan kepentingan keluarganya. Pada sisi lain, keputusan Jokowi untuk tidak hadir dalam penutupan PON XXI juga akan menimbulkan banyak tanggapan dari masyarakat. Kehadiran seorang Presiden dalam acara besar seperti penutupan PON dianggap sebagai suatu tanda dukungan dan apresiasi terhadap prestasi para atlet Indonesia. Namun, meskipun Jokowi tidak hadir secara langsung, diharapkan bahwa dukungannya terhadap PON XXI tetap besar dan tidak berkurang. Sebagai seorang pemimpin negara, Jokowi tentu memiliki banyak tanggung jawab dan agenda yang harus dijalani. Oleh karena itu, keputusannya untuk tidak hadir dalam penutupan PON XXI seharusnya dapat dipahami sebagai prioritas yang harus dilakukan. Selain itu, dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kehadiran Jokowi dalam acara massa seperti penutupan PON juga perlu dipertimbangkan secara matang. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat terkait alasan Jokowi tidak dapat hadir dalam penutupan PON XXI. Hal ini agar tidak menimbulkan spekulasi atau kontroversi yang tidak perlu. Selain itu, diharapkan bahwa acara penutupan PON XXI tetap berjalan lancar dan meriah meskipun tanpa kehadiran Jokowi. Sebagai kesimpulan, keputusan Jokowi untuk tidak hadir dalam penutupan PON XXI karena harus menjadi saksi pernikahan anak Khofifah adalah suatu hal yang wajar dan bisa dimaklumi. Kehadiran dalam momen keluarga yang penting seperti pernikahan anak merupakan prioritas yang tidak bisa diabaikan. Namun, di sisi lain, diharapkan dukungan dari pemerintah terhadap ajang olahraga nasional seperti PON tetap kuat dan berkelanjutan.