Nuzmatun Malinah, Ibunda dari dokter Aulia Risma, akhirnya angkat bicara menceritakan kondisi anaknya yang diduga menjadi korban perundungan. Berita tentang Ibunda Dokter Aulia Risma yang menyerahkan bukti setoran aliran dana sebesar Rp 225 juta dalam kasus dugaan pemerasan tentu merupakan sebuah hal yang mengkhawatirkan. Pemerasan adalah tindakan yang melanggar hukum dan tidak dapat dibiarkan terjadi dalam masyarakat. Sangat disayangkan jika keluarga dari seorang dokter yang seharusnya menjadi teladan dalam berprilaku justru terlibat dalam tindakan kriminal seperti pemerasan. Tanggapan atas kasus ini tentu harus diambil dengan serius oleh pihak yang berwenang. Penegakan hukum harus dilakukan dengan tegas dan adil tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat dalam tindakan yang merugikan orang lain. Pemerasan dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi dokter dan juga sistem hukum secara keseluruhan. Keberanian Ibunda Dokter Aulia Risma untuk menyerahkan bukti setoran aliran dana merupakan langkah awal yang baik dalam memperjelas kasus ini. Namun, penegakan hukum harus dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap seluruh keterlibatan pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Semua pihak yang terlibat harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Peristiwa ini juga seharusnya menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya menjaga integritas dan moral dalam berinteraksi dengan orang lain. Tindakan kriminal seperti pemerasan tidak akan pernah membawa kebaikan pada siapapun dan hanya akan merugikan semua pihak yang terlibat. Masyarakat harus memahami bahwa tindakan kriminal tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apapun. Terakhir, semoga kasus ini dapat diungkap dengan transparan dan adil sehingga keadilan dapat ditegakkan. Tidak ada satu pun individu atau keluarga yang dikecualikan dari aturan hukum hanya karena jabatan atau kedudukannya. Semua harus tunduk pada hukum yang berlaku dan siap menerima konsekuensi atas tindakan yang dilakukan.