Loading...
Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri berziarah Ke makam Imam Bukhari, Jumat (20/9/2024) siang di sela-sela kunjungannya ke Uzbekistan.
Berita yang berjudul 'Saat Megawati Mengelap Matanya dengan Tisu di Tengah-tengah Ziarah ke Makam Imam Bukhari' tentu saja menarik perhatian masyarakat karena menampilkan sosok seorang tokoh politik yang sedang melakukan kegiatan ziarah ke makam Imam Bukhari. Dalam berita tersebut, terdapat momen ketika Megawati mengelap matanya dengan tisu, yang mungkin menunjukkan ekspresi kelelahan atau haru saat melakukan ziarah tersebut.
Sebagai tokoh politik ternama di Indonesia, Megawati Soekarnoputri memang seringkali menjadi sorotan publik. Namun, dalam hal ini, tindakan sederhana seperti mengelap matanya dengan tisu di tengah-tengah ziarah ke makam Imam Bukhari seharusnya tidak dijadikan sebagai bahan perdebatan atau penilaian yang negatif terhadap dirinya. Kita semua manusia biasa yang pasti merasa kelelahan atau haru dalam situasi tertentu, termasuk saat berziarah ke tempat-tempat suci.
Perlu diingat bahwa sebagai manusia, kita semua memiliki kelemahan dan emosi yang bisa terpancar dalam berbagai situasi. Tindakan sederhana seperti mengelap mata dengan tisu seharusnya tidak dijadikan sebagai bahan untuk menghakimi seseorang, termasuk dalam hal ini Megawati Soekarnoputri. Lebih baik kita fokus pada hal-hal positif dan konstruktif yang telah dilakukan oleh seorang tokoh politik, daripada memperdebatkan hal-hal sepele seperti ini.
Sebagai masyarakat yang bijak, seharusnya kita lebih memperhatikan hal-hal yang substansial dalam kepemimpinan seorang tokoh politik, seperti kebijakan yang diterapkan, kontribusi positif yang telah diberikan, serta integritas dan moralitasnya dalam memimpin bangsa. Tindakan sederhana seperti mengelap mata dengan tisu seharusnya tidak menjadi fokus utama dalam menghakimi atau menilai seorang tokoh politik.
Dalam konteks kegiatan ziarah ke makam Imam Bukhari, sepatutnya kita semua menghormati dan menghargai momen tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan kepercayaan agama yang diyakini oleh umat. Megawati sebagai seorang tokoh politik tentu memiliki hak yang sama dengan semua orang untuk berziarah dan melaksanakan ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Maka dari itu, sebaiknya kita fokus pada esensi ziarah dan makna kegiatan tersebut, daripada terjebak dalam perdebatan yang tidak signifikan seperti tindakan mengelap mata dengan tisu.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment