SBY bertemu Jokowi di Istana Merdeka untuk membahas perannya sebagai penasihat khusus aliansi global dalam membasmi malaria. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah positif, karena SBY yang merupakan mantan presiden Indonesia dipercaya untuk menjadi penasihat khusus dalam Aliansi Sedunia Basmi Malaria. Hal ini menunjukkan bahwa SBY memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam bidang kebijakan kesehatan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam upaya membasmi penyakit malaria secara global. Keterlibatan SBY dalam Aliansi Sedunia Basmi Malaria juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam memerangi penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global. Diharapkan dengan adanya kerjasama antara Indonesia dan Aliansi Sedunia Basmi Malaria, akan lebih mempercepat upaya pemberantasan penyakit ini di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai penasihat khusus, SBY diharapkan dapat memberikan masukan dan saran yang strategis dalam merancang kebijakan dan program-program yang efektif dalam membasmi malaria. Dengan pengalamannya sebagai presiden, SBY diharapkan juga dapat memainkan peran yang penting dalam memobilisasi dukungan internasional dan mengkoordinasikan upaya bersama antara pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat sipil. Selain itu, kehadiran SBY sebagai penasihat khusus juga dapat menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin lainnya untuk terlibat dalam upaya kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Diharapkan tindakan SBY ini dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin di seluruh dunia untuk turut berperan aktif dalam memerangi masalah kesehatan global seperti malaria. Namun tentu saja, keberhasilan dalam membasmi malaria bukanlah hal yang mudah dan memerlukan kerjasama yang solid antara berbagai pihak. Oleh karena itu, peran SBY sebagai penasihat khusus hanya merupakan salah satu dari banyak langkah yang perlu dilakukan dalam upaya membasmi penyakit ini. Proses ini juga membutuhkan partisipasi aktif dan komitmen tinggi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, lembaga internasional, swasta, dan masyarakat sipil.