PKS menilai, pemerintahan yang akan datang tidak akan ada oposisi, jika PDI-P bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa politik Indonesia semakin dinamis dan kompleks. Rencana PDI-P untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat sejarah konflik politik antara kedua partai tersebut. Namun, jika hal ini terjadi, bisa jadi akan memunculkan dinamika politik baru di Tanah Air. Reaksi PKS yang menolak konsep tidak adanya oposisi di DPR juga merupakan hal yang wajar, mengingat sistem demokrasi seharusnya memberikan ruang untuk peran oposisi yang kritis terhadap kebijakan pemerintah. Di sisi lain, jika tidak ada oposisi yang kuat, maka kontrol terhadap pemerintah akan menjadi berkurang dan dapat menimbulkan potensi untuk terjadinya penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu, jika PDI-P benar-benar bergabung dengan pemerintahan Prabowo, hal ini juga dapat memunculkan spekulasi bahwa aliansi politik akan semakin berubah dan menggeser kekuatan politik yang sudah mapan selama ini. Hal ini tentu akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan politik dalam negeri. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi dan tidak ada yang pasti. Sehingga, kita sebagai masyarakat harus bisa bijak dalam menyikapi perkembangan politik yang terjadi dan tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas segala-galanya. Semoga langkah-langkah politik yang diambil oleh semua pihak dapat memperkuat fondasi demokrasi dan memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik.