Pengambilan nomor berlangsung lancar dan aman, meski ratusan pendukung kedua paslon dan saling meneriakkan yel-yel. Berita yang berjudul 'Ghofur-Firosya Sebut 1 Simbol Persatuan, Yes-Dirham Maknai 2 Simbol Peace Tiru Sukses Prabowo' membahas mengenai pendapat dari dua tokoh yang membandingkan simbol-simbol persatuan yang digunakan oleh dua tokoh politik, yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Menurut Ghofur Firosya, simbol yang digunakan oleh Prabowo Subianto adalah 1 simbol persatuan, sedangkan menurut Yes-Dirham simbol yang digunakan oleh Sandiaga Uno adalah 2 simbol peace yang tiru sukses. Pendapat dari kedua tokoh tersebut tentu memiliki sudut pandang yang berbeda terkait dengan simbol-simbol yang digunakan oleh Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ghofur Firosya mungkin melihat simbol yang digunakan oleh Prabowo Subianto sebagai simbol yang benar-benar mencerminkan persatuan dan kesatuan, sedangkan Yes-Dirham mungkin merasa bahwa simbol yang digunakan oleh Sandiaga Uno terlalu meniru tanpa memberikan makna yang mendalam. Dalam konteks politik, simbol-simbol yang digunakan oleh seorang pemimpin atau tokoh politik memang memiliki arti dan makna yang penting. Simbol tersebut dapat menjadi identitas yang menggambarkan visi dan misi dari seorang pemimpin serta nilai-nilai yang diusungnya. Oleh karena itu, perdebatan mengenai simbol-simbol ini tentu perlu diperhatikan dengan seksama. Penting bagi para tokoh politik untuk memilih simbol-simbol yang tepat dan memiliki makna yang kuat, sehingga dapat menginspirasi dan mempersatukan masyarakat. Simbol-simbol tersebut harus mampu menggambarkan nilai-nilai persatuan, kedamaian, dan keadilan yang diinginkan oleh masyarakat. Dengan demikian, simbol-simbol tersebut akan dapat menjadi sarana untuk membangun kesatuan dan kebersamaan di tengah-tengah perbedaan. Selain itu, penting juga bagi para tokoh politik untuk menghindari kontroversi terkait dengan simbol-simbol yang mereka gunakan. Simbol-simbol yang dipilih sebaiknya tidak menimbulkan perpecahan atau konflik di masyarakat, melainkan sebaliknya harus dapat merangkul semua elemen masyarakat untuk bersatu demi kepentingan bersama. Dalam konteks Indonesia yang memiliki keragaman suku, agama, dan budaya, simbol-simbol yang digunakan oleh para tokoh politik haruslah dapat merangkul semua elemen masyarakat. Simbol-simbol tersebut harus mampu menggambarkan semangat persatuan dan kerukunan yang menjadi dasar bagi keberlangsungan bangsa dan negara. Akhirnya, perdebatan mengenai simbol-simbol persatuan memang penting untuk dilakukan sebagai bagian dari proses demokrasi. Namun, yang terpenting adalah bagaimana para pemimpin dan tokoh politik dapat menggunakan simbol-simbol tersebut sebagai sarana untuk mempersatukan masyarakat dan membangun negara yang adil, makmur, dan sejahtera bagi semua warganya.