Mantan rektor dan rektor UMI jadi tersangka penggelapan dana proyek. Para tersangka diduga sengaja menggelembungkan anggaran. Tanggapan saya terhadap berita ini sangatlah prihatin. Sebagai mantan Rektor dan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, kedua orang tersebut seharusnya menjadi teladan bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat. Kasus dugaan penggelapan dana proyek ini merupakan tindakan yang sangat merugikan dan tidak etis. Tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh para pemimpin lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi contoh baik bagi masyarakat. Kasus ini juga mencoreng nama baik institusi pendidikan yang mereka pimpin, yakni UMI Makassar. Institusi pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan terpercaya, namun dengan kasus ini, kepercayaan masyarakat terhadap institusi tersebut tentu akan terganggu. Hal ini dapat berdampak pada reputasi dan citra universitas tersebut di mata masyarakat luas. Saya berharap agar proses hukum terhadap kedua tersangka ini dapat berjalan dengan transparan dan adil. Tidak ada yang dikecualikan dari proses hukum, termasuk para pemimpin institusi pendidikan. Hal ini juga seharusnya menjadi pelajaran bagi seluruh pemimpin lembaga pendidikan untuk selalu bertindak secara jujur, transparan, dan bertanggung jawab dalam mengelola dana dan aset instansi. Sebagai masyarakat, kita juga harus lebih selektif dan kritis dalam memilih pemimpin, termasuk di lembaga pendidikan. Kita harus memastikan bahwa pemimpin yang dipilih benar-benar memiliki integritas, komitmen, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, kasus-kasus penggelapan dan korupsi dapat diminimalkan, dan lembaga pendidikan dapat berkembang dengan baik dan memberikan manfaat yang nyata bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.