Meski kondisinya demikian, namun tak menyurutkan niatnya untuk meakukan tawuran dengan kampung sebelahnya. Saya merasa prihatin dan sedih melihat berita ini. Tindakan balas dendam yang dilakukan oleh pemuda korban penyiraman air keras kepada polisi tentu saja tidak bisa dibenarkan. Meskipun pemuda tersebut merasa tersakiti dan marah atas kejadian yang menimpanya, namun menyerang polisi dengan cara tersebut bukanlah solusi yang tepat. Kemarahan yang dialami oleh pemuda tersebut seharusnya bisa diatasi dengan cara yang lebih baik, misalnya melalui jalur hukum yang berlaku. Menyerang polisi hanya akan memperburuk situasi dan menimbulkan konflik yang lebih besar. Lebih baik melakukan pendekatan secara damai dan mengedepankan dialog untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai masyarakat, kita harus selalu mengedepankan penyelesaian masalah dengan jalan yang baik dan tidak resort ke tindakan kekerasan. Kita harus bijak dalam menanggapi persoalan dan menghindari perilaku balas dendam yang hanya akan menimbulkan masalah baru. Semua pihak harus bisa menjaga ketenangan dan kedamaian dalam menyelesaikan konflik. Saya juga berharap agar pihak berwajib dapat menindaklanjuti kasus penyiraman air keras terhadap pemuda tersebut dengan serius dan mengusut tuntas pelakunya. Kejahatan tidak akan diselesaikan dengan kejahatan, melainkan dengan keadilan yang sebenarnya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang dan semua pihak bisa belajar dari kejadian ini untuk tidak resort ke tindakan balas dendam.