Gangguan jiwa sering kali jadi pemicu aksi kekerasan dalam keluarga. AT, wanita di Makassar, tega serang ibunya pakai parang hingga luka serius. Saya sangat terkejut dan sedih ketika membaca berita tersebut. Tindakan anak yang melakukan kekerasan terhadap ibu kandungnya menggunakan parang adalah tindakan yang sangat kejam dan tidak bisa diterima. Tidak hanya melanggar norma-nilai moral dan agama, tapi juga menunjukkan ketidakberdayaan dalam mengendalikan emosi dan konflik. Selain itu, sangat disayangkan bahwa pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Kondisi mental yang tidak stabil tersebut seharusnya mendapatkan perhatian serius dari lingkungan sekitar, terutama keluarga dan lembaga sosial yang berwenang. Hal ini juga menunjukkan pentingnya pemahaman dan penanganan terhadap gangguan jiwa agar tidak menimbulkan kekerasan terhadap orang lain. Kita harus memastikan bahwa kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. Perlu ada upaya preventif yang lebih intensif untuk mencegah kasus kekerasan dalam keluarga, terutama yang melibatkan anggota keluarga sendiri. Pendidikan, sosialisasi, serta dukungan psikologis juga sangat penting dalam mencegah terjadinya kekerasan. Semoga kasus ini segera mendapatkan penanganan yang tepat dan pelaku bisa mendapatkan bantuan serta pemulihan yang dibutuhkan. Dan semoga keluarga korban juga mendapatkan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi kejadian tragis ini. Kita semua harus bersatu untuk mencegah kekerasan dalam keluarga dan memberikan perlindungan kepada yang rentan, termasuk yang mengalami gangguan jiwa.