Ketua PSI Cheryl Tanzil mengungkapkan ketidaktahuan partainya soal rompi Kaesang saat blusukan di Tangerang. Tanggapan saya terkait berita mengenai rompi putra Mulyono Kaesang yang tidak diketahui oleh PSI dan disinyalir digunakan secara tiba-tiba saat blusukan adalah bahwa ini menunjukkan kurangnya koordinasi dan komunikasi antara pihak yang terlibat. Seharusnya, sebelum digunakan, rompi tersebut seharusnya diketahui dan disetujui oleh PSI agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kebingungan di masyarakat. Selain itu, penting bagi politisi muda seperti Kaesang dan PSI untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan atribut-atribut politik, terutama jika rompi tersebut memiliki keterkaitan dengan pihak lain. Hal ini dapat menciptakan polemik dan menimbulkan spekulasi negatif di media sosial. Lebih lanjut, PSI sebaiknya memberikan klarifikasi secara transparan terkait kejadian ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kecurigaan di masyarakat. Sebagai partai politik yang baru, transparansi adalah kunci untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Kesalahpahaman seperti ini seharusnya dapat dihindari dengan komunikasi yang lebih baik di antara pihak-pihak terkait. Pihak-pihak yang terlibat seharusnya belajar dari kejadian ini untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi agar hal serupa tidak terulang di masa depan. Sebagai pemimpin muda yang menjadi sorotan publik, Kaesang seharusnya lebih berhati-hati dalam tindakannya, termasuk dalam menggunakan atribut-atribut politik. Semua langkahnya harus dipertimbangkan dengan matang agar tidak menimbulkan kebingungan dan kontroversi yang tidak perlu. Kasus ini seharusnya dijadikan sebagai pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan transparansi dalam berbagai kegiatan politik. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari dan citra politik yang lebih profesional dapat terjaga.