Agus, pemilik garasi di Makassar, baru membongkar garasinya sebagian. Kanopi akan dibongkar jika dia mendapat biaya ganti rugi Rp 22 juta. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa pemilik garasi yang menggunakan badan jalan di Makassar untuk kepentingan pribadi seharusnya sadar bahwa tindakan tersebut melanggar aturan dan dapat merugikan masyarakat umum. Penggunaan badan jalan untuk kepentingan pribadi seperti ini dapat mengganggu kelancaran lalu lintas dan mengurangi ruang publik yang seharusnya dapat dinikmati oleh semua orang. Jika pemilik garasi tersebut meminta ganti rugi sebelum garasinya dibongkar, sebaiknya pihak terkait mengikuti prosedur hukum yang berlaku dan tidak menutup kemungkinan untuk membongkar garasi tersebut jika memang melanggar aturan. Pemilik garasi seharusnya bertanggung jawab atas tindakannya dan tidak menghalangi proses penegakan hukum. Selain itu, pemerintah daerah juga harus lebih proaktif dalam mengawasi dan menegakkan aturan terkait penggunaan ruang publik. Langkah preventif seperti melakukan penegakan hukum secara konsisten dan memberikan sanksi kepada pelanggar dapat menjadi solusi untuk mencegah kasus serupa terulang di masa depan. Pemilik garasi juga seharusnya lebih bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas umum dan tidak semata-mata berpikir mengenai keuntungan pribadi tanpa memperhatikan dampaknya bagi masyarakat umum. Mengutamakan kepentingan bersama dan menjaga keteraturan serta keamanan lalu lintas harus menjadi prioritas bagi setiap individu dalam beraktivitas di ruang publik. Diharapkan dengan adanya kasus ini, dapat menimbulkan kesadaran bagi masyarakat untuk lebih mematuhi aturan dan menghormati ruang publik sebagai tempat yang digunakan bersama. Semua pihak harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua orang yang menggunakan fasilitas umum.