Loading...
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo saat itu sedang berjalan hendak meninggalkan kantor KPU dan sudah menundukkan kepala berpamitan.
Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa jika Polda Jateng menyatakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut, maka kita seharusnya memberikan manfaat dari keragaman budaya dan norma-norma yang berbeda di masyarakat kita. Dalam budaya tertentu, menyambut dengan salaman adalah tindakan yang dianggap sebagai penghormatan dan etika yang harus dijunjung tinggi. Namun, dalam budaya lain, mungkin tidak adanya salaman tidaklah dianggap sebagai sesuatu yang kurang sopan atau tidak menghormati orang lain.
Perbedaan budaya dan norma-norma ini seharusnya dihargai dan dipahami oleh semua pihak, terutama oleh pejabat publik atau tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh di masyarakat. Sebagai seorang pemimpin, Kapolda seharusnya berusaha untuk memahami dan menghormati keberagaman budaya di Indonesia, serta berusaha untuk tetap menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak tanpa menimbulkan kontroversi atau kesalahpahaman.
Selain itu, sebagai seorang Kapolda yang merupakan seorang pemimpin di kepolisian, seharusnya lebih berhati-hati dalam bertindak atau berkomunikasi di depan publik. Kecermatan dalam berkomunikasi dan bertindak adalah hal yang penting untuk dijaga, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau kontroversi yang tidak perlu.
Diharapkan ke depannya, para pejabat publik, termasuk Kapolda, dapat lebih memperhatikan dan menghormati keberagaman budaya di masyarakat, serta menjaga tindakan dan komunikasi agar tidak menimbulkan kontroversi yang tidak perlu. Semua pihak seharusnya berusaha untuk membangun hubungan yang baik dan menjaga perbedaan budaya sebagai kekayaan yang harus dihormati, bukan sebagai alasan untuk saling merendahkan atau menyalahkan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment