Ribuan hakim di pengadilan seluruh Indonesia disebut akan mogok kerja mulai 7-11 Oktober 2024. Protes gaji dan tunjangan 12 tahun tak naik. Tentu saja, saya merasa prihatin dengan kondisi para hakim di Indonesia yang merasa terpinggirkan akibat keterlambatan kenaikan gaji dan tunjangan selama 12 tahun terakhir. Sebagai pilar utama dalam penegakan hukum di negara ini, hakim seharusnya mendapatkan penghormatan dan imbalan yang sesuai dengan tanggung jawab dan tugas mereka. Keterlambatan kenaikan gaji dan tunjangan yang cukup lama ini tentu saja dapat mempengaruhi motivasi kerja para hakim serta berpotensi menimbulkan ketidakpuasan dalam menjalankan tugas mereka. Mogok kerja yang direncanakan oleh ribuan hakim merupakan bentuk protes yang sah dan harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Karena keadilan merupakan salah satu pilar utama dalam sistem hukum, kesejahteraan hakim harus menjadi prioritas guna menjamin penegakan hukum yang adil dan berkeadilan. Hal ini juga penting untuk memastikan agar para hakim tetap dapat menjalankan tugas mereka dengan baik tanpa adanya beban finansial yang memengaruhi kinerja dan independensi mereka. Pemerintah harus segera merespons tuntutan para hakim dan memberikan solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak. Kenaikan gaji dan tunjangan bagi hakim yang telah tertunda selama 12 tahun harus segera direalisasikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan komitmen para hakim dalam menjalankan tugas mereka. Selain itu, langkah-langkah jangka panjang juga perlu diambil untuk memastikan bahwa kasus serupa tidak terulang di masa depan dan agar kesejahteraan hakim dapat terjamin secara berkelanjutan. Sebagai salah satu upaya pembenahan, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi mendalam terkait sistem penggajian dan tunjangan bagi hakim. Diperlukan transparansi dan akuntabilitas dalam menentukan besaran gaji dan tunjangan yang sesuai dengan standar kebutuhan hidup dan tingkat inflasi yang ada. Dengan demikian, harapan kedepannya adalah agar hakim dapat bekerja dengan tenang dan fokus tanpa perlu khawatir mengenai masalah finansial yang dapat mengganggu kinerja mereka.