Loading...
Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu juga menyebut, nantinya warga bisa lebih produktif lagi dengan kondisi lingkungan rumah yang baru
Berita mengenai pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang konsep hunian vertikal sebagai salah satu opsi untuk meningkatkan kesehatan warga Jakarta adalah sebuah langkah yang menarik dan relevan. Jakarta, sebagai pusat ibu kota Indonesia, menghadapi berbagai tantangan, termasuk kepadatan penduduk, polusi, dan terbatasnya ruang terbuka hijau. Hunian vertikal atau apartemen bisa jadi solusi untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang ada, terutama ketika ruang horizontal semakin menipis.
Salah satu keuntungan utama dari hunian vertikal adalah efisiensi dalam penggunaan lahan. Dengan membangun apartemen atau gedung bertingkat, kita dapat memaksimalkan jumlah hunian dalam satu area yang lebih kecil. Hal ini dapat mengurangi penyebaran permukiman secara horizontal yang sering kali mengganggu ekosistem dan menyebabkan hilangnya ruang terbuka hijau. Dengan semakin banyaknya orang yang tinggal dalam hunian vertikal, diharapkan bisa tercipta komunitas yang lebih padat dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Namun, konsep hunian vertikal tidak hanya sekadar mengatasi masalah ruang. Pembangunan hunian vertikal yang dirancang dengan baik dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penghuninya. Misalnya, apabila apartemen dilengkapi dengan fasilitas kesehatan, area hijau, dan ruang publik yang memadai, akan mendorong gaya hidup aktif di kalangan penghuni. Penempatan fasilitas olah raga, taman, atau ruang aktivitas bersama dapat meningkatkan interaksi sosial dan mengurangi stres, sehingga berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik warga.
Meskipun demikian, penerapan konsep ini juga harus memperhatikan sejumlah faktor. Aspek aksesibilitas transportasi, kualitas lingkungan, dan ketersediaan fasilitas umum harus menjadi prioritas agar hunian vertikal tidak hanya sekadar menjawab masalah kepadatan, tetapi juga memberikan kualitas hidup yang lebih baik. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, hunian vertikal bisa menjadi pengantar masalah baru, seperti kemacetan dan kelangkaan akses terhadap kebutuhan dasar.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat sangat penting dalam merealisasikan konsep hunian vertikal ini. Masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan pembangunan hunian agar dapat mengakomodasi kebutuhan mereka. Dengan adanya partisipasi aktif dari warga, mereka akan lebih merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hunian yang mereka tempati.
Secara keseluruhan, konsep hunian vertikal yang diusung oleh AHY dapat menjadi solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Jakarta. Namun, diperlukan perencanaan yang matang, kerjasama dari berbagai pihak, dan perhatian terhadap aspek-aspek sosial dan lingkungan agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan optimal. Ini adalah kesempatan bagi Jakarta untuk bertransformasi menjadi kota yang lebih berkelanjutan dan ramah bagi penghuninya.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment